Saturday, June 29, 2013

Karena Waktu

By : Ayu Nita Dewi

Malam nampak begitu indah, gemerlap bintang diangkasa menampakkan keelokannya, langit menjadi lautan bintang yang sangat indah, bulan juga terlihat masih tersenyum, semilir angin menambah kesunyian malam, keindahannya begitu nyata.

AKU.....April Aurora, sesuai namaku, aku lahir dibulan april, aku masih duduk dibangku SMA kelas X. Malam ini aku sejenak termenung, menikmati kesuyian malam, sesekali aku memejamkan mata untuk sesaat. Dan tiba-tiba terdengar langkah kaki, aku bergegas membuka mata, terlihat seseorang dari balik kegelapan malam, langkahnya semakin mendekat ketika suatu cahaya lampu menerpa sebagian wajahnya aku sungguh terkejut.
“ hai..., dia menyapaku
“ka-ka-kamu..., aku langsung beranjak dari tempat dudukku.
“iya...aku!, dia menegaskan.
“ko’ bisa sic kamu kesini....? tanyaku penasaran.
“emang kenapa? Gak boleh....?
“boleh aja sic....

Dia adalah seseorang yang sangat aku kenal, dia Aries....teman kecilku, aku sudah lama gak ketemu dia, makanya aku kaget saat dia tiba-tiba muncul di hadapanku. Sebenarnya dari dulu aku sangat menyukai sosoknya yang sangat sederhana dan baik. Sejak kecil sampai sekarang aku masih menyayanginya tapi aku gak berani mengatakan padanya, aku takut dia tak menyukaiku dan aku hanya bisa memendam rasa itu dalam-dalam. Aku hanya yakin bahwa suatu saat dia akan menjadi milikku... ntah kapan saat itu akan tiba.

Malam itu menjadi suatu awal kisah nyata khayalanku, dia tiap hari terasa didekatku, selalu perhatian, memberi lelucon-lelucon yang membuat aku semakin suka sama dia, tiap hari dia selalu sms ataupun calling...., terkadang itu membuat aku lupa waktu & lupa segalanya. Aku takpernah menyangka semua ini bisa terjadi.

Sampai suatu saat dia datang kembali ke rumahku, dia cerita-cerita semua hal, sesekali tawa kita meledak, mengisyaratkan kebahagiaan kita, tiba-tiba suasana menjadi hening, semuanya terdiam.......
“pril....?!
“hem....
“aku mau bilang sesuatu sama kamu....”
“mau bilang apa....?! tanyaku sedikit penasaran.
wajahnya tiba-tiba berubah serius, nada bicaranya semakin lirih dan lembut.....
“em...,pril aku sayang sama kamu, kamu mau gak jadi pacar aku, tapi kalau kamu gak mau juga gak pa-pa ko’...
Deg-deg-deg!!! Jantungku seakan berhenti berdetak saat kata-kata itu terucap dari bibirnya “Benarkah ini nyata....,Tuhan... kalau ini mimpi aku tidak ingin bangun dari mimpi indahku ini, kalau ini nyata biarkan kenyataan ini tetap bertahan untuk selamanya”,
“pril...?!, panggil aries...
“eh, maaf...,dia membuyarkan lamunanku.
“gimana pril...,kamu mau gak jadi pacarku...??,tanyanya.
“sebenarnya....em...sebenarnya sejak dari dulu aku juga sayang kamu, aku memendam perasaan ini sampai sekarang dan akhirnya kamu menyadari itu...,jelasku..
“jadi...gimana...?!, kata aries...
“iya aku mau jadi pacar kamu...

Sejak saat itu aku menjalani hidup bersamanya, perhatian-perhatianya begitu melimpah, kita mencoba mengenal pribadi masing-masing, semuanya begitu indah, cinta kita begitu sederhana, dengan kesederhanaan itu kita bisa tetap bahagia.

Semakin jauh kita melangkah, semakin banyak pula rintangan yang harus kita lewati, dengan kesabaran dan kasih sayang kita bisa melewati dan bertahan. Hidup semakin mudah untuk kita jalani, dia berjanji akan selalu disampingku, akan selalu sayang sama aku, dan akan selalu menjagaku untuk selamanya. Janji itu selalu membuat aku yakin cintanya hanya untukku.

Hari berganti hari, minggu berganti minggu dan bulan berganti bulan sudah terlewati, semuanya semakin berubah. Janji itu, sayang itu, semakin terabaikan. Sikapnya berubah, dia jarang bersamaku, dia jarang komunikasi denganku. Dan sampai saat ini, baru malam ini dia kembali datang kerumahku, hatiku sangat senang sekali karena sudah seminggu ini dia gak ada kabar maupun menghampiriku dan malam ini dia datang...
“hai ries..., aku menyapanya.
“hai juga pril..., dia tersenyum.

Aku dan dia duduk berdampingan didepan rumahku, malam ini langit tampak sedikit mendung, bintang tampak tak bercahaya lagi diangkasa, bulan juga tampak muram tertutup awan.
“pril...?! dia memanggilku.
“hem... ada apa? Tanyaku.
“sebelumnya aku mau minta maaf, sebenarnya sulit bagiku untuk mengatakan ini semua.”
“kenapa sic... pake minta maaf segala, kamu mau ngomong apa...?
“aku gak bisa bersamamu lagi...”
“kenapa....?!, aku sedih dan terkejut.
(tuhan apakah ini mimpi buruk untukku?,kalau iya bangunkan aku dari mimpi buruk ini, kalau ini nyata akhiri ini segera).
“pokoknya aku gak bisa bersamamu lagi, aku gak bisa beri alasan untuk semua ini, maaf....”
“ya sudah gak pa-pa,mungkin itu yang terbaik bagimu.”

Sejak dari tadi aku berusaha menahan air mataku yang sedari tadi sudah menggenang dipelupuk mataku, tapi air mata itu terlalu banyak untuk bisa aku tahan , dengan deras air mata itu terus mengalir dipipiku. Aku sangat kecewa, dan sedih untuk kenyataan ini, akku berusaha mengusap air mataku tapi tetap tak berhasil, air mata itu terus mengalir.
“maaf...?1 katanya.
“gak pa-pa, ya sudah kamu pulang gih. Udah gerimis nanti kamu kehujanan...”

Ketika dia beranjak pergi aku langsung bergegas masuk kerumah menuju kamar, ku baringkan tubuhku yang sedari tadi terasa lemas. Aku tak bisa memendam rasa kecewaku, tangisku semakin memecah keheningan malam, hatiku hancur... hujan pun turun semakin deras seakan menemani kesedihanku...
JAM 22.30 WIB
Tit...Tit...Tit..., terdengar bunyi hp.... Aku buka kotak masuk yang ada di hp ku...
ARIES
Pril aq mnt ma’f yach...,aq gak brmksut mykti htimu....
Blsku...
Aq gak pa-pa ko’...
ARIES
Bnran...?,ywd qm tdr gih....sdh mlm...
Blsku...
Gak ah blm ngntuk...

Jam sudah menunjukkan 00.35WIB, aku terus menangis, aku belum bisa menerima kenyataan ini yang telah menghapus semua harapanku... tapi aku akan tetap berusaha tegar untuk menghadapi semua kenyataan ini.... perjalanan hidupku masih panjang, ini bukan akhir segalanya, keajaiban akan datang padaku....

Baca juga :

kumpulan cerpen remaja

kumpulan cerpen

No comments:

Post a Comment